Jumat, 20 Desember 2013

DaLaM PeNaNTiaNMu.....(6)


4. Mengubah Pola Hidup(2).

Autobiografi.
  • Bila kita mendengar kata "autobiografi" dalam benak kita akan tergambar sejarah hidup orang - orang besar, orang - orang terkenal dunia, penulis kelas dunia, seniman, tokoh - tokoh besar. 
  • Memahami tentang sejarah orang besar atau tokoh - tokoh dunia, tentunya akan memberikan kita suatu pelajaran yang berharga, bagaimana sesosok manusia yang terlunta -lunta, bahkan ditangkap, dipenjarakan dan kemudian dibuang, ternyata denagn perjuangan dan kecintaan pada negara kemudian menjadi seorang kepala negara.
  • Bagaimana seseorang yang cacat fisik, ternyata dengan keuletan dan keyakinan dirinya menjadi seorang terkemuka.
  • Jelas banyak hal yang kita pelajari, banyak hal yang kita jadikan contoh untuk kita terapkan dalam hidup kita.
  • NAMUN, jangan sampai kita demikian terobsesinya terhadap suatu sosok yang kita sanjung, hingga kita melupakan diri sendiri. Tidak sedikit orang yang lebih banyak memahami seluk beluk kehidupan orang lain, ketimbang diri sendiri.
  • Agar kita tidak termasuk salah satu seorang dari kelompok yang disebutkan diatas, saat ini mulailah membuat catatan - catatan pribadi tentang perjalanan hidup kita sendiri.
  • Pikiran kita, adalah hidup kita. Ketika kita sukses, ingatlah bahwa kita pernah menderita. Sebaliknya bila sedang menderita, ingatlah kita pernah bahagia.
  • Dengan demikian kita dapat selalu menjaga keseimbangan pikiran kita. keseimbangan antara dua kekuatan.
  • Kenapa bisa stres?
  • Oleh karena pikiran tidak sejalan dengan apa yang sedang terjadi.
  • Selanjutnya, sediakan waktu Anda sekurang - kurangnya satu jam. Cari waktu, dimana pikiran kita tidak terpaku pada apa yang akan kita kerjakan dalam saat yang sama. Luangkan waktu untuk melakukan retreat pribadi;
  • Caranya : Munculkan masing - masing pikiran, kemudian katakan pada diri sendiri,"sejak saat ini, kalimat ini saya HAPUS dari kamus batin saya."
  • Misalnya :
  • "Saya sudah tua, mau apa lagi?" GANTI DENGAN "Saya baru berusia 70 tahun, saya yakin bisa mengubah sikap mental saya."
  • "Sudah cukup makan, mau apa lagi?" GANTI DENGAN "Saya makan untuk hidup, tetapi bukan untuk itu saya hidup". atau "Saya mau hidup saya berarti dan saya yakin saya bisa!".
  • "Saya tidak sehat, mana bisa saya berusaha?", GANTI DENGAN "Saya memang belum sehat, tetapi saya yakin saya akan sembuh dan bekerja tidak harus pakai otot, saya punya otak. Saya bisa memanfaatkan otak saya".
  • "Saya sudah biasa menderita" GANTI DENGAN "Sudah cukup lama saya menderita dan sejak saat ini saya bertekad untuk mengubah hidup. Saya juga berhak untuk menikmati hidup secara layak, seperti orang lain."
  • "Berusaha? kalau gagal bagaimana?" GANTI DENGAN "Saya sudah gagal selama ini, karena pikiran saya yang salah. Saya tidak mau tenggelam dalam kegagalan. Oleh karena itu mulai saat ini, saya mau mengubah hidup saya. Dan saya yakin, saya mampu."
  • "Kalau saya bisa, tentu saja saya mau". GANTI DENGAN "Saya telah melakukan kesalahan selama ini, seharusnya saya mengatakan pada diri saya,'Saya mau, saya pasti bisa'."
  • "Nanti saya ditertawakan orang." GANTI DENGAN "Selama ini memang saya ditertawakan orang, karena kebodohan saya. Mulai saat ini saya mau berubah, saya tidak mau lagi jadi bahan tertawaan orang".
  • "Berubah? Saya pikir - pikir dulu. Sudah terlalu lama saya berpikir, namun tidak melakukan apa pun",  GANTI DENGAN "Mulai saat ini saya mau bertindak, saya mau berubah."
  • "Saya tidak mempunyai modal apa pun. Kenapa saya begitu bodoh selama ini?", GANTI DENGAN "Saya punya modal yang tidak ternilai harganya, saya punya mata, saya punya kaki dan tangan, saya punya pikiran yang dapat saya gunakan. Karena modal yang diberikan Tuhan kepada saya, tidak ternilai harganya. Saya mau menghargai semuanya dengan memberikan kehidupan yang layak bagi diri saya sendiri."
  • "Saya sudah mencoba berkali - kali dan saya gagal."  GANTI DENGAN  "Justru karena saya sudah berkali - kali gagal, berarti tinggal beberapa langkah lagi saya akan sukses. Saat ini juga saya memastikan untuk mengubah hidup saya dan saya yakin akan sukses!"
  • "Dari 'sono' -nya saya memang begini, mana bisa saya berubah?" GANTI DENGAN "Salah! saya tidak dilahirkan untuk gagal, saya dilahirkan untuk menang."
  • "Saya tidak bisa mengubah apa yang sudah terjadi, tetapi saya bisa mengubah masa depan saya."
  • "Nasi sudah menjadi bubur. Biarlah nasi menjadi bubur. Toh saya bukan nasi dan juga bukan bubur. Saya punya kepribadian, saya punya kekuatan san bila saya lemah, saya bisa berdoa setiap saat kepada Tuhan."
  • "Teori tidak sama dengan kenyataan yang ada. Benar. Memang teori tidak sama dengan kenyataan. Jadi walaupun secara teoritis saya tidak bisa mengubah hidup saya, tapi itu kan cuma teori. Saya akan membuktikan bahwa teori itu tidak benar. Karena nyatanya saya bisa mengubah hidup saya."
  • "Hanya mukjizatlah yang bisa mengubah nasib saya, Bagus! saya percaya ada mukjizat, dan saya juga percaya bahwa mukjizat bisa mengubah hidup saya. Oleh karena itu, mulai saat ini saya akan berdoa dan bekerja keras, agar mukjizat itu terjadi. Saya yakin akan terjadi."
  • "Kalau orang sukses memang gampang ngomong. Benar. Saya tidak PD (percaya diri), karena hidup saya seperti ini. Kenapa saya tidak berupaya agar sukses? Agar saya juga gampang ngomong? Sekarang saya sadar bahwa saya harus mulai saat ini mengubah sikap mental saya, agar saya bisa mengubah hidup saya."
  • "Saya akan mempelajarinya dulu, apakah mungkin.....SALAH. Saya sudah hampir setengah abad belajar banyak hal, yang belum saya lakukan adalah mempraktekkannya. Kenapa saya tidak mulai sekarang juga?!"

  • Daftar ini dapat pembaca tambah lagi sesuai dengan kehidupan pribadi masing - masing.
  • Setelah melakukan pembersihan diri terhadap semua virus yang bercokol dalam diri kita, maka kita telah siap untuk "take off" melakukan transformasi diri, dengan penerimaan - penerimaan atas kuasa Ilahi atas jalan keluar yang diberikan.
  • Melalui perenungan - perenungan singkat, kita akan memperoleh jawaban - jawaban terhadap banyaknya masalah - masalah hidup, yang selama ini kita biarkan berlalu begitu saja. Baik karena kesibukan kita, maupun karena kita tidak tahu atau pun karena kita tidak peduli.
  • Apa pun alasan kita, sesuatu yang salah sedang berlangsung didalam hidup kita (penderitaan), kita wajib menghentikannya, dengan bersyukur pada Sang Pencipta, berdoa dan berbahagia.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar