Minggu, 22 Desember 2013

DaLaM PeNaNTiaNKu.....(4)


2.Memahami Diri Sendiri.



  • Kalimat memahami diri sendiri terasa janggal, masa ada orang yang tidak memahami dirinya sendiri?
  • Untuk menjawab pertanyaan ini, silakan Anda bertanya kepada diri sendiri. 
  • Memahami diri sendiri secara utuh tidaklah semudah yang kita kira.
  • Apakah pernah semuanya sudah memahami diri sendiri dengan baik?
  • Pada salah satu peserta lokakarya saya menanyakan, sudah berapa kali ia memakai bajunya yang saat itu dikenakannya?
  • Jawabnya,"Sudah sering, sehingga tidak ingat lagi berapa kali." dan seterusnya....
  • Di lain kesempatan, bertanya lagi kepada peserta seminar, apa rencananya atau harapannya untuk lima tahun kedepan? 
  • Bisa membayangkan bagaimana hidup seperti apa yang dijalani, sehingga seseorang tidak tahu apa yang ingin dicapainya dalam kehidupannya.
  • Pelajaran sangat mendasar yang perlu diperhatikan bahwa jika ingin memahami diri sendiri secara utuh, mulailah terlebih dulu memahami apa yang melekat di tubuh kita, kemudian baru masuk ke dalam kepribadiaan kita. Memahami diri sendiri ternyata tidaklah semudah kita kira.
  • Setiap orang punya kesempatan yang sama meraih kesuksesan. Selanjutnya, tercapai atau tidaknya kesuksesan tersebut tergantung pada kepribadian masing - masing.
  • Sebelum masuk ke dalam tuntunan bagaimana masuk ke dalam diri kita untuk memperoleh pencerahan, berikut ini alat yang bisa kita gunakan untuk mengenali diri kita sendiri yaitu tes kepribadian.


TES KEPRIBADIAN.
(Dapat dilakukan secara lengkap pada buku atau konseling psikologi)

SELALU BERPIKIR POSITIF.
  • Untuk dapat melahirkan rasa percaya diri, ia harus mau mengubah persepsi tentang arti kehidupan serta mulai membentuk sikap mental yang selalu optimis.
  • Bagaimana caranya membentuk sikap mental yang selalu optimis?
  • Mengubah program - program negatif dalam diri kita menjadi program - program positif.
  • Contoh 1 : 
"Saya tidak mungkin mencapai semua itu." HAPUSKAN, DAN GANTI DENGAN : " Saya yakin bisa mencapai semua itu!"
"Tidak ada yang dapat menghalangi niat saya."
"Saya akan bekerja keras dan tekun untuk mencapainya." 

  •  Contoh 2 :
"Saya kalau sudah bisa ngontrak rumah saya sudah puas." HAPUS, GANTI DENGAN : "Saya yakin punya rumah sendiri!"

  • Contoh 3 :
"Saya sakit parah, saya tidak mungkin sembuh." HAPUS DAN GANTI DENGAN : "Saya yakin bisa sembuh!"

MERENCANAKAN SUKSES.


  • Waktu adalah sesuatu yang sangat berharga dalam hidup kita. 
  • Bahkan waktu dapat dikatakan karunia terbesar yang tidak dapat diwariskan kepada anak cucu kita.
  • Ada pepatah kuno mengatakan : "Waktu ibarat anak panah yang dilepaskan dari busurnya." Begitu ia berlalu maka siapa pun tidak akan mengejarnya kembali.
  • Untuk itu waktu harus dimanfaatkan secara maksimal dan bijaksana, dengan merencanakan kehidupan yang bagaimana yang ingin kita jalani, kedepan.
  • Bila kita ingin mencapai cita - cita, tidak ada pilihan lain selain merencanakan untuk sukses, karena bila kita tidak merencanakan sukses, dapat dikatakan kita merencanakan untuk gagal dalam hidup kita.
  • Pertama apa yang harus dibenahi dalam hidup kita adalah saat ini? Apa yang ingin Anda capai dalam waktu dekat ini? Apa yang ingin Anda capai ke depan? Apa upaya Anda untuk itu?
  • Bila ingin mencapai cita - cita, Anda harus merencanakan hidup Anda dan Anda harus mau berubah. 
  • Hidup tanpa rencana, ibarat sepotong sabut kelapa yang hanyut di sungai, timbul tenggelam, terbawa arus.
  • Hidup adalah pilihan dan Anda harus memilih!



Butir - Butir Pencerahan. 


  • Motivasi diri sendiri.
  • Kemiskinan, kelaparan dan penderitaan adalah kekuatan dahsyat.
  • Dalam mencapai kesuksesan harus TEKUN, jangan pantang menyerah, antusias, jujur oleh karena kujujuran adalah modal yang tak ternilai.
  • Dalam kemiskinan dan kekurangan, kejujuran kita di uji.
  • Manusia dinilai bukanlah dari harta yang dimilikinya, tidak juga dari keahlian dan kepandaiannya. Melainkan dari HARKAT DIRI -nya sebagai manusia yaitu jangan pernah mengkhianati kepercayaan yang diberikan.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar