5.Stres Faktor Terbesar
Penghambat Sukses.
STRES BISA DATANG KEPADA SIAPA SAJA.
- Stres bisa dialami siapa saja, termasuk orang yang berijazah tinggi sekalipun, bahkan sudah memiliki suatu sarana yang cukup memadai meraih cita - cita dalam hidupnya.
- Stres mampu menghancurkan cita - cita seseorang. Stres yang berkepanjangan, bahkan dapat membawa orang ke liang kubur.
- Stres asal mulanya berasal dari istilah yang dipakai dalam ilmu metalurgi, dimana lempengan logam yang menahan beban timbangan dinamakan stres.
- Dikemudian hari kata stres ini diadopsi oleh dunia medis ketika seseorang yang mengalami gangguan syaraf, dikatakan dalam kondisi stres.
- Stres ini dapat berlangsung singkat, tapi bisa juga berlangsung dalam waktu panjang, bahkan tidak jarang yang berakhir tragis.
- Orang yang terkena stres akan sangat sensitif, hal - hal sekecil apa pun dapat menjadi pemicu meledaknya kemarahan, sehingga dapat melakukan hal - hal yang merugikan diri sendiri, tapi juga orang - orang sekitarnya.
- Gampang gugup, gelisah, cemas dan temperamental adalah ciri - ciri orang yang menderita stres.
- Dalam kondisi yang lebih buruk, bisa mengalami hal - hal sebagai berikut : Gelisah, tidak dapat tidur, rasa sakit di dada, diare, tangan berkeringat dingin, rasa tercekik, napas pendek - pendek, pusing, serta tidak dapat berkonsentrasi, dll.
- Siapa saja yang dapat terkena serangan stres?
- Stres dapat mendatangi siapa saja dan tidak mengenal umur, kedudukan, pendidikan maupun latar belakang sosial seseorang.
- Sementara itu, rasa takut belum berarti stres. Rasa takut, cemas dapat datang pada siapa pun termasuk orang yang sehat.
- Secara tiba - tiba seseorang yang sehat, tiba - tiba merasa jantungnya berdebar - debar, diikuti rasa sesak di dada. Semakin panik, jantungnya berdebar semakin keras dan nafasnya semakin pendek, jika tidak mampu mengatasi, maka akan memicu awal stres dalam kehidupannya.
- Selanjutnya, ia akan selalu was - was, jangan - jangan serangan itu datang lagi. kekhwatiran demi kekhwatiran mengendap dalam batinnya. Sampai akhirnya, terjadilah kenyataan seperti yang ditakutinya.
- Akibatnya, penderita akan semakin tegang dan takut, rasa takut dapat datang tiba-tiba dan dimana saja. Ia akan kehilangan rasa percaya diri, menghindar dari keramaian. Sering mengurung diri sambil memikirkan kapan "serangan" itu akan datang lagi.
- Hal ini akan menyebabkan kondisinya makin lama makin terpuruk, yang tentu saja akan mencemaskan orang - orang yang berada di sekelilingnya.
- Penulis sendiri pernah mengalami hal ini selama bertahun - tahun, terlebih lagi setelah mengalami kegagalan beberapa kali operasi di Singapura.
- Rasa takut, cemas selalu menghantui, sehingga hal kecil saja mampu memicu rasa panik.
- Kondisi ini mampu menyebabkan rasa optimisme dalam menghadapi kehidupan mengalami penurunan yang amat tajam, sehingga masuk ke jurang keputusasaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar