Selasa, 24 Desember 2013

DaLaM PeNaNTiaNKu.....(10)


5.Stres Faktor Terbesar 
Penghambat Sukses(1).


RASA PANIK.

  • Betapapun kerasnya upaya bersikap normal, baik saat bekerja maupun di tempat umum lainnya, hanya ketakutan yang menghantui.
  • Ketegangan demi ketegangan yang menekannya, akhirnya membuat pertahanan bobol, kepanikan lah yang kemudian menguasai diri.
  • Kadang - kadang orang yang mengalami kepanikan parah bisa berlari - lari seperti orang kesurupan mencari seseorang yang mungkin bisa menolong.
  • Bagi pembaca yang mungkin belum pernah menderiat stres, apa yang dijelaskan di atas dapat dirasakan seolah - olah cerita karangan belaka.
  • Namun bagi orang yang pernah merasakan penderitaan karena stres, dapat memahaminya dengan baik.
  • Ketakutan serta rasa panik yang dirasakan, bisa melampaui rasa sakit ketika mengalami luka ataupun sakit secara fisik, yang umumnya berlangsung dalam waktu relatif singkat dalam penyembuhannya.
  • Orang yang menderita luka batin ataupun terkena serangan stres karena kekecewaan tanpa disadari semakin menyempit zona kenyamanan serta keamanannya. 
  • Artinya ia hanya berani berada di sekitar rumah atau tempat yang sudah dikenalnya. Tapi ia tidak berani lagi berada di pasar, di mall ataupun tempat - tempat keramaian, apalagi tempat - tempat asing.
  • Oleh karena tempat - tempat tersebut tidak berada dalam zona keamanannya. Ini bisa memicu panik seperti jantung berdebar - debar, tangan berkeringat dingin, rasa pusing yang amat sangat, dan akhirnya menimbulkan panik yang tidak tertahankan.
  • Apalagi kondisi semakin buruk, tidak jarang sedang makan pun, serangan panik bisa melanda. Bahkan rasa takut dan gelisah bisa menghantui sampai saat tidur.
  • Dimana bagi orang lain waktu tidur merupakan waktu yang menyenangkan karena dapat beristirahat setelah bekerja seharian.
  • Sedangkan bagi orang yang menderita stres, justru tidur merupakan saat yang menggelisahkan, karena khawatir akan mati, tak ubahnya seperti anak kecil yang takut tidur sendirian.
  • Hal ini menyebabkan trauma yang mendalam, karena ketakutan, kecemasan, kegelisahan tanpa alasan.
  • Saat akan tidur sangat takut lampu dipadamkan, begitu juga ketika mata mulai dipejamkan, merasa seperti terjatuh ke dalam lubang yang amat dalam, sehingga dapat menjerit ketakutan dan ini bukanlah mimpi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar