Kisah Nabi Musa as. dan Nabi Harun as.
Pada saat kelahiran Nabi Musa as. Mesir dipimpin oleh seorang raja yang keras dan kejam, yang mengaku Tuhan.
Raja tersebut adalah Raja Fir'aun. Kerajaannya luas dan kaya raya.
Penduduknya terdiri dari dua bangsa. Yaitu bangsa asli Mesir (orang Qubthi) dan orang Israil (keturunan Nabi Ya'qub as.)
Fir'aun selalu menginginkan kedudukan yang langgeng dan abadi, raja tak tergantikan.
Maka Fir'aun mengeluarkan undang - undang yang memberatkan bangsa Israil.
"Barangsiapa yang melahirkan bayi laki - laki, maka bayi laki - laki tersebut harus dibunuh."
Maka ALLAH menyelamatkan bayi Musa, dengan mengilhami kepada ibunya yang masih hamil untuk membuat peti dan di cat warna hitam.
Setelah bayi laki - laki (Musa) lahir, maka bayi tersebut dimasukkan ke dalam peti dan dihanyutkan ke dalam sungai Nil.
Pada suatu hari, peti tersebut ditemukan oleh permaisuri raja Fir'aun saat pergi ke sungai Nil.
Bayi laki - laki (Musa) dibawa pulang ke istana, dan membuat raja Fir'aun marah dan mau membunuh bayi tersebut.
Berkat bujuk rayuan dari permaisurinya, akhirnya hati raja Fir'aun luluh juga dan membiarkan bayi laki - laki (Musa) hidup sampai dewasa dan akhirnya keluar meninggalkan istana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar