Kisah Nabi Ibrahim a.s.
12. Nabi Ibrahim as. pindah ke Mesir.
Setelah menjalani pernikahan dengan anak pamannya yang bernama Siti Sarrah, maka Nabi Ibrahim as. dan para pengikutnya pergi menuju negeri Syam (Palestina, Suria).
Di negeri Palestina ini, Nabi Ibrahim as. tinggal cukup lama.
Kemudian Negeri tersebut ditimpa bencana besar berupa kelaparan dan penyakit menular, akhirnya Nabi Ibrahim as. dan istrinya pergi ke negeri Mesir.
Pada saat itu Mesir diperintah oleh seorang raja yang sangat kejam, setelah melihat kedatangan Nabi Ibrahim as. dan istrinya, Siti Sarrah, maka raja langsung tertarik akan kecantikan Siti Sarrah.
Maka Nabi Ibrahim dan istrinya dipanggil oleh raja untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Nabi Ibrahim as. tahu maksud sang raja, sehingga Nabi Ibrahim as. dan Siti Sarrah diperbolehkan tinggal di Istana Raja dengan maksud melindungi dan menyelamatkan dirinya.
Pada suatu saat raja bermimpi bahwa Siti Sarrah adalah perempuan yang sudah mempunyai suami, dan suaminya adalah Nabi Ibrahim as. yang mengaku sebagai saudaranya itu.
Ketika sang raja bangun dari tidurnya, maka sang raja langsung membebaskan Siti Sarrah dan menyerahkan kembali kepada suaminya, yaitu Nabi Ibrahim as.
Setelah tinggal lama di Mesir, lalu Nabi Ibrahim as. pindah lagi ke Palestina, dan digunakan sebagai tempat suci untuk menyembah.
Dan di Palestina inilah Nabi Ibrahim as. banyak melahirkan keturunan meski dalam penantian yang lama karena perkawinan dengan Siti Sarrah tidak mempunyai keturunan, dan Siti Sarrah menawarkan Nabi Ibrahim as. menikah lagi dengan seorang wanita pelayannya.
Keturunan Nabi Ibrahim as. kemudian banyak menjadi Nabi dan Rasul.
ALHAMDULILLAAH.....
Segala puji bagi ALLAH....
Setelah menjalani pernikahan dengan anak pamannya yang bernama Siti Sarrah, maka Nabi Ibrahim as. dan para pengikutnya pergi menuju negeri Syam (Palestina, Suria).
Di negeri Palestina ini, Nabi Ibrahim as. tinggal cukup lama.
Kemudian Negeri tersebut ditimpa bencana besar berupa kelaparan dan penyakit menular, akhirnya Nabi Ibrahim as. dan istrinya pergi ke negeri Mesir.
Pada saat itu Mesir diperintah oleh seorang raja yang sangat kejam, setelah melihat kedatangan Nabi Ibrahim as. dan istrinya, Siti Sarrah, maka raja langsung tertarik akan kecantikan Siti Sarrah.
Maka Nabi Ibrahim dan istrinya dipanggil oleh raja untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Nabi Ibrahim as. tahu maksud sang raja, sehingga Nabi Ibrahim as. dan Siti Sarrah diperbolehkan tinggal di Istana Raja dengan maksud melindungi dan menyelamatkan dirinya.
Pada suatu saat raja bermimpi bahwa Siti Sarrah adalah perempuan yang sudah mempunyai suami, dan suaminya adalah Nabi Ibrahim as. yang mengaku sebagai saudaranya itu.
Ketika sang raja bangun dari tidurnya, maka sang raja langsung membebaskan Siti Sarrah dan menyerahkan kembali kepada suaminya, yaitu Nabi Ibrahim as.
Setelah tinggal lama di Mesir, lalu Nabi Ibrahim as. pindah lagi ke Palestina, dan digunakan sebagai tempat suci untuk menyembah.
Dan di Palestina inilah Nabi Ibrahim as. banyak melahirkan keturunan meski dalam penantian yang lama karena perkawinan dengan Siti Sarrah tidak mempunyai keturunan, dan Siti Sarrah menawarkan Nabi Ibrahim as. menikah lagi dengan seorang wanita pelayannya.
Keturunan Nabi Ibrahim as. kemudian banyak menjadi Nabi dan Rasul.
ALHAMDULILLAAH.....
Segala puji bagi ALLAH....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar